Namun, seakan
keberadaannya termakan dengan pendidikan formal atau Sekolah umum yang
ada. P’mails pun menemui dua Sekolah Luar Biasa yang ada di Kota Padang
guna mencari tahu hal yang berkaitan dengan sekolah ini serta apa-apa
saja yang dilakukan teman-teman kita yang menempuh pendidikan di Sekolah
Luar Biasa ini.
Dua sekolah yang
kebetulan P’mails temui adalah Sekolah Luar Biasa Perwari Padang yang
berlamat di jalan S Parman Ulak Karang Padang dan Pendidikan Luar Biasa
Yayasan Wacana Asih Padang yang terletak di terandam Padang.
Di Perwari, beberapa
jenjang pendidikan ada disekolah ini. Mulai dari TKLB, SDLB, SMPLB
sampai SMALB sekalipun. Di sini tercatat sebanyak 75 orang siswa
terdaftar sebagai pelajar denngan rincian TKLB sebanyak 11 orang, SDLB
sebanyak 49 orang, SMPLB sebanyak 10 orang dan 5 orang SMALB yang
terdiri dari siswa-siswi Tuna Rungu, Tuna Grahita, Tuna Darsa, Autisme
dan lain sebagainya. Siswa dengan keterbatasan tersebut lah yang dibina
disekolah ini.
Sekolah ini sudah ada
sejak tahun 1 Januari 1988 yang langsung di SK kan. Saat ini pun
tercatat sebanyak 15 orang guru yang diekpalai oleh Bapak Arifman Hakim,
SPd. 4 dari orang guru tersebut merupakan tenaga honorer, sisanya
merupakan PNS.
Proses pembelajaran di
sekolah ini sama hal nya dengan sekolah biasa. Hanya saja yang diajarkan
sesuai dengan kemampuan siswanya masing-masing. Sekolah pun dimulai
pada delapan dan berakhir pada setenga sebelas untuk murid TK. Sementara
untuk kelas satu sampai kelas 3 pulang pukul sebelas. Sedangkan sisanya
pelajaran usai pada pukul duabelas lebih limabelas menit. Sekolah ini
memakai kurikulum KTSP yang sudah disesuaikan dengan Sekolah Luar Biasa.
Selain pelajarn tersebut, berbagai keterampilan juga diajarkan sesuai
dengan kemampuan siswanya.
Pembagian kelas
berdasarkan kemampuan dan tingkat keterbatasan masing-masing siswa.
Pembagian kelas atau tingkat pendidikan ini juga digolongkan kepada usia
setiap anak. Sekolah ini juga banyak memberikan beasiswa kepada
muridnya untuk melaksanakan pendidikannya. Cara ini dilakukan untuk
mendorong agar mereka yang memiliki keterbatasan juga mau untuk
bersekolah, sebab masih ada dari siswa yang jumlah absenya masih tidak
teratur. Pihak sekolah terus berupaya memberikan motivasi kepada siswa.
Siswa yang sudah lulus banyak yang sudah berhasil, mempunyai
keterampilan sendiri, mempunyai usaha sendiri, bahkan juga ada siswa
yang sudah bekerja pada kantor-kantor dan perusahaan.
Sementara itu di
Yayasan Wacana Asih tercatat sebanyak 120 orang siswa. Jenjang
pendidikannya juga sama. Mulai dari TKLB hingga SMALB. Bahkan menurut
bapak Husni Thamrin, ketua Yayasan rencananya yayasan ini juga akan
mendirikan yang setingkat dengan Perguruan Tinggi. Dana untuk
pembelajarn disekolah ini menurut Pak Husni asalnya beragam, mulai dari
bantuan Pemerinytah, perusahan Swasta sampai bantuan orangtua murid
sekalipun. Dana tersebutlah yang membuat sekolah ini bias berjalan
sampai sekarang.
Sementara sebanyak 24
orang guru mengajar disini. Sebelas orang merupakan tenaga honorer,
sisanya sudah diangkat menjadi guru. Keterbatasan yang dimilki siswanya
beragam, ada yang tuna rungu, tuna netra, bahkan anak autis dan
hiperkaktif sekalipun.
Disini P’mails juga
mendapatkan data yang sama. Disekolah ini juga memakai kurikulum KTSP
yang diperuntukkan bagi siswa SLB yang telah disesuaikan tentunya.
Materu yang diajarkan disini juga sama, tak berbeda dengan sekolah umum.
Murid-muridnya juga beragam asalnya. Mulai dari masyarakat yang tinggal
di sekitar sampai dengan seluruh masyarakat yang ada di kota Padang
ini. Menurut Pak Husni, bahkan siswanya juga ada yang berasal dari
kerinci.
Di sekolah ini juga
diajarkan keterampilan. Para siswanya belajar membuat keterampilan.
Kebanyakkan siswa di Yayasan Wacana Asih ini berprestasi, bahkan salah
satu murid jebolan sekolah ini sudah ada yang berkuliah di perguruan
tinggi di Jakarta, bergabung dengan Mahasiswa Umum, bahkan IP nya juga
bagus.
Buk Yulaini, SPd
menjelaskan bahwa pada dasarnya mereka juga mampu berprestasi, jangan
hanya melihat mereka dari segi negatif. Tambahnya lagi, disekolah ini
juga kerap dilaksanakan berbagai kegiatan sama halnya dengan siswa
biasa. Antusias siswanya juga cukup tinggi.
Intinya, sekolah
seperti ini harus tetap didukung, termasuk pelajar yang bersekolah
disana. Mereka punya impian dan bakat masing-masing. Pemerintah,
masyarakat, orangtua murid harus peduli dengan adanya sekolah semacam
ini. “karena siswa SLB juga tak mau kalah bersaing, “ ujar Buk Yulaini.
Setuju. (Fresti Aldi)
http://frestialdi.wordpress.com/2009/04/14/sekilas-tentang-sekolah-luar-biasa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar